Kemudian,
seorang teman lainnya memberikan saran agar memilih AC hemat energi
untuk menghindari listrik “Jeglek” saat AC digunakan bersamaan dengan barang
elektronik lain. Ya, kalian juga tentu sudah tahu, kalau penggunaan daya
listrik yang berlebihan melampui kapasitas yang disediakan, efeknya arus
listrik akan otomatis terputus pada saklar. Saya rasa, saran ini ada benarnya
juga. Mengapa tidak memilih AC yang hemat energi? Bukankan sekarang sudah ada
AC dengan fitur canggih yang membuatnya jadi lebih hemat listrik seperti AC Daikin ?
Untuk
kemudahan dalam memilih tipe AC apa nantinya yang pas, akhirnya kami mencoba
untuk merencanakannya terlebih dahulu. Dimulai dari mencari merk AC yang dirasa
cocok. Pilihan jatuh pada AC Daikin karena “Kalau AC ya Daikin” yang punya jaminan
mutu serta kualitas yang bagus! Ini menurut salah seorang teman berdasarkan
informasi yang ia dapatkan dari berbagai sumber seperti internet dan pengalaman
beberapa orang yang sudah pernah menggunakan AC dengan merk tersebut.
Dilanjutkan
dengan pertimbangan kualitas dan harga. Sebagai seorang anak muda yang kritis,
kami memutuskan untuk lebih mengedapankan soal kualitas ketimbang harga murah
namun kualitasnya buruk dan efeknya produk yang dibeli tidak akan bertahan lama
atau cepat rusak, rugi dong! Nah, untuk itu sengaja kami berikan anggaran
khusus untuk membeli AC, misalnya memilih AC dengan kisaran harga dari 2-3
juta.
Terakhir,
tinggal mengumpulkan dana dan juga informasi lengkap mengenai AC yang akan
dipilih. Untuk kemudahan dalam mendapatkan informasi yang akurat, kami mencoba
untuk bertanya pada orang disekitar atau teman yang sudah lebih dulu
menggunakan AC, selain itu bisa juga dengan bertanya pada penjual AC di
beberapa toko sebelum akhirnya benar-benar memutuskan membeli. Untunglah, saat
ini tidak sulit untuk mendapatkan produk AC apalagi AC Daikin, karena sudah
banyak tersebar di toko elektronik hingga toko online. Jadi tinggal pilih saja
sesuai dengan kebutuhan!